Sistem
Manajemen Mutu Laboratorium IPA
Manajemen
Laboratorium Adalah Usaha
untuk mengelola Laboratorium. Suatu Laboratorium dapat dikelola dengan sangat baik ditentukan oleh beberapa factor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Beberapa Alat Laboratorium yang cangih, dengan staff Profesional yang terampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik, Jika tidak didukung dengan adanya
manajemen Laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen Laboratorium adalah suatu bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari kegiatan Laboratorium sehari-hari.
Pengelolaan Laboratorium akan berjalan dengan lebih
efektif jika dalam struktur organisasi Laboratorium didukung Oleh Board of
management yang berfungsi sebagai pengarah dan penasehat. Board of
management terdiri atas para senior/Proffesor yang mempunyai kompetensi dengan kegiatan Laboratorium yang
bersangkutan.
Peranan Sumber daya
Manusia didalam perkembangan dan industri tampak berperan sekali. walaupun
teknologi secanggih apapun tidak dapat berjalan jika tidak diproses oleh
manusia. Istilah SDM mengandung Konotasi yang bersangkutan dengan kondisi manusia pada umumnya, baik
didalam maupun diluar organisasi. sasaran yang ingin dicapai oleh manajemen SDM
adalah untuk meningkatkan kontribusi dari pegawai yang ada dalam organisasi. Didalam
Prosedur sistem Management Mutu Laboratorium IPA terdapat syarat -syarat yang
berlaku diantaranya yaitu :
1. Independensi Laboratorium dan
perlindungan hak pelanggan.
2. Pengendalian rekaman dan dokumen
Sistem Manajemen Mutu manajemen
3. kaji ulang permintaan, tender dan
kontrak serta subkontrak pengujan
4. Evaluasi pemasok dan
pembelian
5. Pelayanan kepada pelanggan dan
penyelesaian pengaduan
6. Pengendalian pengerjaan pengujian
yang tidak sesuai dengan peningkatan berkelanjutan
7. Tindakan perbaikan dan
pencegahan
8. Audit Internal Laboratorium
9. Kaji Ulang manajemen
10. Pengembangan Personel
Laboratorium
11. Pengendalian Kondisi Akomodasi
dan Lingkungan Pengujian dll
Manajemen
Mutu Laboratorium IPA terdapat beberapa hal yang perlu diketahui yaitu :
1. Organisasi Laboratorium
Laboratorium
memiliki struktur organisasi yang setiap anggotanya memiliki tugas pokok dan
fungsi masing-masing. Kepala sekolah dalam organisasi laboratorium memiliki
tugas dan fungsi sebagai penanggungjawab. Kepala sekolah dan kepala
laboratorium memiliki hubungan hierarki dalam struktur organisasi laboratorium.
Dalam struktur organisasi laboratorium juga ada teknisi dan laboran yang
masing-masing memiliki tugas pokok dan fungsi dalam laboratorium.
2. Personal
Aspek
personal dalam manajemen mutu berkaitan dengan kompetensi dari setiap tenaga
yang ada di laboratorium. Kompetensi yang harus dimiliki setiap kepala laboratorium,
teknisi, dan laboran mengacu pada standar pemerintah No. 26 Tahun 2008. Adapun
kompetensi yang harus dimiliki antara lain:
- kompetensi kepribadian
- kompetensi sosial
- kompetensi manajerial
- kompetensi administratif
- kompetensi profesional
3. Equipment
Equipment
dimaksud disini adalah peralatan yang ada di laboratorium. Adapun peralatan di
laboratorium yaitu tabung reaksi, cawan petri, pipet tetes, pengaduk, gelas
ukur, spiritus, dan segala alat yang biasa dipakai dalam praktikum.
4. Information management
Informasi
dibedakan berdasarkan sifatnya ada 2 yaitu akuntabilitas dan responsibilitas.
Informasi yang bersifat akuntabilitas adalah informasi yang arahnya vertikal
(keatas). Informasi yang bersifat akuntabilitas dapat dikatakan administratif.
Informasi yang bersifat responsibilitas adalah informasi yang arahnya
horizontal (kiri-kanan dan bawah). Informasi yang responsibilitas ini dapat
dikatakan bersama. Saat memanajemen informasi yang ada di laboratorium harus
bisa membedakan antara informasi yang bisa dibagikan ke publik dengan informasi
yang tidak bisa dibagikan ke publik. Sebagai contoh, kita tidak boleh
memberitahukan informasi tentang dimana membeli zat-zat kimia yang sifatnya
terlarang karena dapat dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk kepentingan
kriminal. Selain itu, kita sebaiknya melaporkan aliran dana yang ada di
laboratorium kepada anggota organisasi laboratorium saja.
5. Proses Pengendalian
Proses
pengendalian lebih menekankan pada penggunaan bahan yang berbahaya terhadap
praktikum terutama limbah. Setiap laboratorium harus memiliki tempat pembuangan
limbah hasil praktikum. Sebaiknya limbah dibuang di tempat sampah yang
berbeda-beda sesuai jenis limbahnya agar tidak terjadi kontaminasi ataupun
kecelakaan yang dapat membahayakan keselamatan orang-orang yang ada di
laboratorium. Terkait penggunaan bahan yang berbahaya dalam praktikum sebaiknya
diganti dengan bahan yang lebih aman bagi keselamatan praktikan akan tetapi
fungsinya sama.
6. Purchasing and Inventory
Sebelum
membeli barang untuk laboratorium sebaiknya di data dahulu alat dan bahan yang
ada di laboratorium. Alat dan bahan yang ada dicek kelayakannya dan jumlahnya.
Apabila stok alat atau bahan tinggal sedikit sebaiknya cepat-cepat dibeli atau
dipesan sebelum praktikum dilaksanakan agar tidak menghambat keterlaksanaan
praktikum. Inventarisasi alat dan bahan harus terus dilakukan dan dicatat
sebagai laporan kepada kepala laboratorium. Inventarisasi yang baik dapat
menunjang kemajuan laboratorium.
7. Document and Record
Dokumen
yang ada di laboratorium meliputi berita acara serta dokumen-dokumen kegiatan
yang ada di laboratorium. Perekaman berkaitan dengan alat yang dipakai di
laboratorium. Setiap kegiatan di laboratorium harus terdokumentasi dengan baik
sebagai pertanggungjawaban dalam mengelola laboratorium.
8. Occurred Management
Manajemen
terkait penyimpangan di laboratorium ditekankan pada antisipasi. Keamanan dan
keselamatan di laboratorium harus dibuat standar operasional prosedur
(SOP).
9. Assesment
Penilaian
merupakan target ketercapaian untuk setiap jenis layanan yang ada di
laboratorium. Setiap kegiatan yang ada di laboratorium haruslah dievaluasi atau
dimonitoring.
10. Facility and Safety
Fasilitas
yang mendukung keselamatan kerja di laboratorium antara lain: ventilasi, lemari
asam, alat pemadam kebakaran, aliran listrik, aliran air, dan sebagainya.
Selain itu, gunakanlah baju lab, masker dan sarung tangan saat praktikum guna
perlindungan diri dari bahaya zat ataupun alat.
11. Customer service
Kerja
customer service adalah piket terhadap kebersihan dan pelayanan yang ada di
laboratorium. Sekolah yang laboratoriumnya tidak memiliki customer service bisa
meminta siswa untuk membantu saat ada praktikum akan tetapi tidak mengganggu
aktivitas belajar siswa tersebut.
12. Process improvement
Proses
kemajuan terhadap laboratorium dapat dilakukan dengan cara merefleksi setiap
kegiatan yang ada di laboratorium. Refleksi ini sangat penting dilakukan guna
kemajuan laboratorium. Tanamkanlah prinsip: Hari ini lebih baik dari hari
kemarin
Dari tulisan diatas, ada beberapa pertanyaan yang
menurut penulis perlu didiskusikan.
1. Bagaimana cara meningkatkan kualitas/mutu lab IPA disekolah?
1. Bagaimana cara meningkatkan kualitas/mutu lab IPA disekolah?
2. Dilapangan terdapat sekolah yang mempunyai
laboratorium, yang hanya dikelola
oleh seorang guru sains,tetapi penggunaan laboratoriumnya
masih pasif. Hal apa yang dapat anda lakukan agar penggunaan laboratorium
tersebut bisa digunakan dengan aktif dan bermanfaat?